- Pertumbuhan
Pertumbuhan
mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran atau fungsi-fungsi mental (Kasiram, 1983:23).
Pertumbuhan
perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak yang sehat, dalam
peredaran waktu yang tertentu. Ia mengartikan pula pertumbuhan sebagai proses
transmisi dari konstitusi fisik (resam tubuh, keadaan jasmaniah). Yang warisan,
dalam bentuk proses aktif yang continue (Kartono,
1982:32)
Pertumbuhan
dinyatakan dalam perubahan-perubahan yang terjadi pada bagian-bagian, tetapi
pertumbuhan itu sendiri adalah suatu sifat umum dari seluruh organism (Whiterington, 1991:156).
Dalam
buku Chid Development and Adjustment, Crow
& Crow (1962:38) pertumbuhan pada umumnya dibatasi pada perubuhan-perubahan
structural dan fisiologis dalam pembentukan seseorang secara jasmaniah dari
saat masih berbentuk konsesional melalui periode-periode prenatan, dan
posnatan, pada sampai kedewasaannya.
(Sumber buku: Sobur,Alex.2009.Psikologi
Umum.Pustaka Setia,Bandung)
Kesimpulan:
Pertumbuhan lebih
berkonotasi pada perkembangan secara kuantitas bukan secara kualitas.yang terjadi perubahan secara fisiologis melalui
proses-proses tertentu.yang bersifat linier dan memiliki titik maksimum.
- Perkembangan
Perkembangan
merupakan “perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi psikis dan fisis pada diri anak, yang ditunjang oleh factor
lingkungan dan proses belajar dalam pasage waktu tertentu, menuju kedewasaan” (Kartono, 1982:33).
Perkembangan oleh kartono diartikan pula sebagai “proses transmisi daripada
konstitusi psiko-fisis (resam psikis
adan fisis) yang herediter, distimulasikan oleh factor-faktor lingkungan yang
menguntungkan, dalam proses aktif menjadi secara kontinu” (Kartono, 1982:33).
J.P.Chaplin
(1972) dalam Dictionary Of Psycology-nya menyatakan, arti perkembangan pada
prinsipnya adalah tahapan-tahapan yang progresif dan ini terjadi dalam rentang
kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membadakan aspek-aspek yang
terdapat dalam orgnisme-organisme tersebut.
“Perkembangan
berhubungan erat dengan pertumbuhan dan kemampuan pembawaan tingkah laku yang
peka, terhadap rangsangan-rangsangan sekitar.” (Crow and Crow, 1962:38)
(Sumber buku: Sobur,Alex.2009.Psikologi
Umum.Pustaka Setia,Bandung)
Perkembangan merupakan perubahan-perubahan psiko,fisik
sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam masa waktu
tertentu,menuju kedewasaan (Zein,2005).
Perkembangan adalah perubahan secara berangsur-angsur dan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas
seseorang melalui pertumbuhan, kematangan atau kedewasaan (maturation),
dan pembelajaran (learning) (Wong,2000).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur
atau fungsi tubuh yang lebih lebih kompleks dalam pola yang teratur,dapat
diperkirakan dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi.
(Sumber website: file.upi.edu/PengertianPerkembangan)
Kesimpulan: Perkembangan merupakan
perubahan tingkah laku seseorang
yang teratur dan berhubungan erat dengan faktor-faktor
lingkungan yang terjadi di sekitarnya.yang
bersifat kualitatif.
- Hukum-Hukum Perkembangan
Secara garis besar peristiwa perkembangan mempunyai atau
mengikuti prisip-prinsip
perkembangan(Atmodirijo,1983;Simandjuntak&Pasaribu,1979;Syah,1995;Kartono,1982;Kasiram
1983;Shaleh & Soerjadinata,1971):
- Perkembangan tidak terbatas dalam arti tumbuh
menjadi besar,namun mencakup rangkaian perubahan yang bersifat progresif,
teratur, koheren dan berkesinambungan.
- Perkembangan selalu menuju proses diferensiasi dan
integrasi.Proses diferensiasi artinya ada prinsip totalitas pada diri
anak.Dari penghayatan totalitas itu, lambat laun bagian-bagianya menjadi
sangat nyata dan bertambah jenis dalam kerangka keseluruhan.
- Perkembangan dimulai dari respon-respon yang
sifatnya umum menuju yang khusus.
- Setiap orang akan mengalami tahapan perkembangan
yang berlangsung secara berantai.Walaupun tidak ada garis pemisah yang
jelas antara satu fase dan fase lain. Tahapan perkembangan ini sifatnya
universal.Menurut teori equilibrium, setiap individu selalu
berusaha mengatasi kesulitanya berupa iritasi, frustasi, dan
berikade-berikade pemenuhan kebutuhan.Teori disquilibrium
berpendapat sebaliknya sehubungan dengan dinamika manusia,anak itu malahan
tidak mencari keseimbangan.
Satu prinsip dari teori perkembangan menyatakan bahwa
motif utama dari hidup ialah meniadakan dan melepaskan diri dari semua
rintangan, rasa tegang, dan diquilibrium batin ubtuk mencapai kepuasan dan
equilibrium batin.
- Setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan
sendiri-sendiri.Tempo perkembangan manusia pada umumnya terbagi dalam
kategori: cepat, sedang, lambat.Tempo perkembangan yang selalu cepat atau
terlalu lambat, biasanya menunjukan kelainan yang relatif sangat jarang
terjadi.Pada setiap anak, terdapat impuls untuk berkembang dengan caranya
sendiri, untuk melatih semua bakat serta kemampuanya.Segala sesuatu yang
sudah dicapai oleh anak, dijadikan persiapan atau titik tolak baru bagi
pengalaman dan kemampuan berikutnya.
- Perkembangan manusia tidak tetap, terkadang naik,
terkadang turun.Didalam istilah perkembangan dikenal sebagai irama atau naik
turunya proses perkembangan.Jadi, irama perkembangan itu tidak menetap.
- Pada setiap orang, terdapat dorongan fisis dan
psikis untuk mempertahankan hidupnya.pencernaan dan pernapasan umpamanya
ditujukan pada pemeliharaan dan eksistensi diri dibidang jasmaniah,
sedangkan pencapaian ilmu pengetahuan ditujukan untuk pemeliharaan
dibidang rohaniah.Selain dorongan memeprtahanakan diri ada pula dorongan
untuk mengembangkan diri guna mendapatkan kemajuan baru.Paduan antara
dorongan mempertahanakan diri ini merupakan proses senthese-integrasi
baru, yaitu berwujud impuls realisasi diri dan transendensi diri(pengatasan
diri sendiri untuk meningkat pada niveau lebih tinggi).
- Dalam perkembangan terdapat masa peka.Masa peka
ialah suatu masa dalam perkembangan anak saat suatu fungsi jasmani ataupun
rohani dapat berkembang dengan cepat jika mendapat latihan yang baik dan
kontinu.Suatu gejala kepekaan sebaiknya diselidiki dengan percobaan yaitu
apakah anak tersebut sudah tampak terarah minatnya pada suatu fungsi
tersebut apa belum.
Montessorri mengemukaan bahwa hanya sekali saja terjadi
masa peka untuk tiap-tiap fungsi seumur hidup.Karena itu, bila lalai
menggunakan masa-masa peka, maka akan mengalami kerugian.
- Perkembangan tiap-tiap anak pada dasarnya tidak
hanya dipengaruhi oleh faktor pembawaan sejak lahir, tetapi juga oleh
lingkungan.Anak manusia dengan bakat pembawaanya itu, hanyalah merupakan
bakat-bakat yang tersedia untuk memberikan kemungkinan-kemungkinan
berkembang saja.Agar bakat yang tersedia dapat berkembang dengan baik.,
diperlukan adanya suatu proses menjadi matang, pemberian kesempatan
kemungkinan berkembang dari alam sekitarnya, serta pemeliharaan yang
kontinu dari manusia-manusia dewasa, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
(Sumber buku: Sobur,Alex.2009.Psikologi
Umum.Pustaka Setia,Bandung)